Team MTMT telah banyak menceritakan Destinasi Wisata kepada teman2 Tapaleuk sekalian baik Wisata Patai, Gunung maupun Air Terjun semuanya berada di Kabupaten Kupang naaah kali ini Team akan menceritakan sebuah Objek Wisata yang terletak di sebelah Barat Daya pulau Timor, sebuah Wilayah Kabupaten paling selatan di Indonesia yaitu di Kabupaten Rote 'Ndao.
Untuk mencapai Pulau Rote Teman2 Tapaleuk bisa menggunakan Transportasi Darat maupun Udara dari Kota Kupang. Jika kita menggunakan Transportasi Udara, lama penerbangan dari Bandara Udara El Tari Kupang sampai ke Bandara Lekunik yang sekarang berganti nama menjadi Bandara David Constantin Saudale (D.C Saudale) Rote 'Ndao cuma membutuhkan waktu selama 20 menit dan kala menggunakan Transportasi Laut kita dapat menumpang Kapal Ferry Standar milik ASDP atau Kapal Ferry Cepat milik Swasta. Bila Kita membawa kendaraan sebaiknya menggunakan kapal Ferry Lanbat karena Ferry Cepat tidak bisa muat Kendaraan roda empat jikalau mengangkut kendaraan roda 2 terbatas jumlahnya mungkin tidak lebih dari beberapa unit itupun kalo penumpangnya sedikit. kebanyakan ditolak tuh muat kendaraan.
Suasana Pelabuhan Ba'a senja hari |
Saat Melewati Lolok (Pukuafu) |
Ceritanya bermula saat Kapal Ekspedisi pertama Portugis berlayar mengelilingi bumi selama tiga tahun sejak 8 September 1519 s/d 6 September 1522. Armada Kapal Portugis yakni Magelhaens yang berlayar dari Philipina melewati Maluku kembali ke Spanyol menyinggahi pulau Alor dan Timor Kupang, kemudian melanjutkan pelayaran melalui selat Pukuafu.
Memasuki Pelabuhan Laut Ba'a |
Pemandangan Pantai Ba'a dari lantai 2 Hotel |
Pemandangan Kerbau Rote, jalan menuju Desa Nembralla |
Team MTMT akhirnya mendapat kamar Hotel milik penduduk setempat dengan harga perkamar Rp. 350.000,- 1 orang kalaupun jika kita ingin menambahkan Extra Bed kita wajib membayara tambahan biaya yang sama, informasi harga terakhir saat ini untuk 1 orang Rp. 500.000,- . Seluruh kamar penginapan di Nembralla bukan dihitung harga kamarnya tapi harga per-orang. Wajar saja karena fasilitas menginap sudah termasuk Sarapan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam dengan menu masakan Indonesia serta ber-Taste Eropa.
Selesai registrasi Hotel dan mandi dikamar hotel kita langsung menuju pantai terbuka di belakang hotel ini untuk menikmati indahnya Panorama pantai Nembralla yang di sepanjang pantai ini dahan dan daun Nyiur melambai diterpa hembusan angin laut. sedangkan ditengah laut bayak sekali kapal Yacht milik Wisatawan Manca negara berlabuh.
Ada keunikan tersendiri di sepanjang pantai Nembralla dimana banyaknya pohon kelapa yang buahnya jatuh berserakan ditanah namun tidak dipungut oleh penduduk maupun masyarakat sekitar.
Di penginapan ini sebagian besar kamarnya telah ditempati oleh Wisatawan Manaca Negara dan biasanya para bule ini akan stay selama 2 s/d 3 bulan sambil menunggu puncak perlombaan Surfing International antara Bulan September s/d November setiap tahunnya.
Sunset di Pantai Nembralla |
Setelah Makan malam Team kembali ke Pantai untuk membakar Api Unggun dan melepaskan lampion dari bibir pantai Nembralla. Lampion dengan warna-warni akhirnya beterbangan perlahan dihembus angin darat menuju tengah laut dengan pandangan dan perasaan takjub hingga cahaya lampion hilang dari pandangan mata.
Berselancardi Pantai Bo'a, nomor 2 terbaik di dunia |
Pantai di desa Bo'a Terkenal akan Ombaknya yang menggulung dan merupakan salah satu pantai dengan Gulungan Ombak terbesar kedua didunia setelah Hawai dan menjadi surga bagi peselancar dari seluruh dunia dan di pantai ini ajang lomba Selancar Internasional dilakukan setiap tahun antara bulan September-Oktober dan juga terdapat Hotel Bo'a Beach menurut informasi Driver yang mengantar kami pemiliknya Panji Triatmojo.
Budi daya Rumput Laut di Pesisir Pantai Nembralla dan Bo'a |
di Pantai Nelayan Rote 'Ndao |
Gugusan Batu di Pantai Rote |
Pulau 'Ndana berjarak 136 km atau 74 Mil Laut dengan gugusan kepulauan Ashmore Reef yang kini diklaim sebagai wilayah Australia padahal sebelum bangsa Australia menginjakkan kaki di kepulauan tersebut para nelayan kita dari dulu sudah menggunakannya sebagai pulau persinggahan saat mencari ikan dan biota laut di perairan Laut Timor bagian selatan dan dikenal dengan nama Pulau Pasir. Bahkan di pulau tersebut juga terdapat beberapa kuburan nelayan Indonesia khususnya dari Rote. Sayangnya gugusan pulau Ashmore Reef kini telah dicaplok dan dijadikan Cagar Alam milik mereka dan melarang Nelayan kita mendekatinya.
Didesa Pantai Teluk Oeseli ini sekarang sudah mulai dibangun Filla diatas bukit maupun Home Stay milik beberapa Publik Figur maupun Tokoh Nasional, bahkan di pantai Batu Pintu juga sudah mulai dibangun filla-filla milik Bule yang hanya sesekali datang untuk berlibur di filla milik mereka untuk berselancar/surfing atau mengikuti event Selancar internasional.
Batu Suelay |
Konon menurut cerita legenda kedua batu tersebut dulunya berada disekitar Maluku sebelum berpindah dan akhirnya menetap di Rote. Di Rote ini ceritanya pun berlanjut dimana Batu Hun juga masih sering berjalan mengunjungi Batu Suelay di tepi pantai dan di saat-saat kunjungan tersebut menimbulkan kepanikan/ketakutan masyarakat sekitar sehingga oleh Tua Adat setempat memaku Batu Hun di tempatnya sekarang agar tidak dapat berjalan lagi mengunjungi Batu Suelay.
Banyak pengunjung di punggung Batu Suelay |
Demikian cerita Satu Malam di Pantai Nembralla bersama Team MTMT (My Trip My Tapaleuk).... Tapaleuk yang Bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar